Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

“Pemimpin” vs Ilmuan. Masih Relevankah..?

Ir. Soekarno merupakan salah seorang deklarator bangsa ini yang dikenal dengan narasi/orasi dan kharisma beliau yang mampu membangkitkan para pejuang dan berbagai lintas generasi bangsa ini. sehingga tidak salah jika beliau disebut seorang narator ulung terbaik.  Berbeda halnya dengan Prof. Dr. Muhammad Hatta yang juga merupakan salah seorang ilmuan, pendidik, konseptor dan seorang deklarator bangsa ini,  dengan latar belakang konsep seorang ekonom yang khas melekat dalam dirinya. Ir. Soekarno dan Prof. Dr. muhammad Hatta mereka berdua kita kenal dengan “konsep dwitunggal” yang sangat berjasa meletakan dasar perjuangan dan arah politik bangsa ini. Namun dwitunggal ini tidak berjalan lama, karna ditahun 1956 (11 tahun indonesia merdeka) hatta mengundurkan diri dengan perbedaan pandangan yang sudah lumrah terjadi (yang kontroversi menjadi sejarah kelam negeri ini).  Kita tidak bisa urai dan tidak sedang mengkaji siapa yang benar dan kenapa mereka berpisah. Namun, hakikatnya

Tri Suryadi, S.E (Wali Feri) Pemimpin Cerdas Yang Lahir Dari Akar Rumput (Grass Root)

Tri Suryadi, S.E yang akrab disebut “Wali Feri” merupakan sosok yang saat ini menjadi buah bibir hampir disemua lapisan masyarakat Padang Pariaman, ketokohan dan sosok beliau dianggap cocok dalam memimpin daerah yang dijuluki "Piaman Laweh" itu kedepan. Kecerdasan, Kesantunan dan Karakter yang kuat dalam diri beliau, membuat dia mudah menyatu dan diterima dalam semua kalangan serta lapisan masyarakat. Tri Suryadi, S.E merupakan tokoh dan seorang politisi muda yang cerdas, kritis, dan berkararkter kuat. Kecerdasan dan karakter beliau yang khas ditengah-tengah masyarakat bukanlah terlahir secara “instan” begitu saja dan semua itu juga diakui oleh kawan dan "lawan" politiknya dipadang pariaman, karna sebelum seperti sekarang ini sosok seorang Wali Feri memanglah benar-bernar terlahir dari akar rumput (grass root). Wali Feri saat ini juga aktif sebagai Mahasiswa Magister Sosial Politik Unand,  beliau sempat merantau kenegeri orang sebelum memutuskan pulang kam