Langsung ke konten utama

"Minang" Pai, Tingga "Kabau" (isu kontemporer peradapan minang dan islam)

Oleh: AznilM


Adat basandi syarak, syarak basandi khitabulah (Adat Bersendi Syarak,Syarak Bersendi Kitabullah), merupakan kerangka filosofis orang Minangkabau yang menjadikan islam sebagai landasan utama dalam kehidupan sosial dan kelembagaan masyarakat minangkabau selama ini. Namun nilai-nilai dan filosofi itu sendiri sudah mulai tergerus dan terkiris oleh sebagian oknum pemuka adat/pemerintahan yang tidak menjadikan lagi "surau (mesjid)" sebagai lembaga tertinggi dalam mempertahankan peradaban minang dan islam dimasa yang akan datang.
Banyak kita temukan masjid yang kosong (kecuali Jum'at) di daerah tertentu, bahkan azan pun tidak ada. dan juga banyak kita temukan oknum pemuka adat/pemerintahan, serta generasi muda yang tidak menunjukan karakter positif dan jauh dari syariat agama. Miris memang..! Mereka berbicara adat hanya dalam tatanan "bajenjang naiak, batanggo turun" (dalam sebuah organisasi yg sifatnya struktural atau hanya cara adat/perkawinan semata). Tapi belum memakai sepenuhnya landasan FILOSOFIS itu dalam upaya PERADAPAN minang yang mengikuti ajaran islam yang kafah.
Inilah realita dan menjadi persoalan mendasar bagi kita semua seiring dengan perkembangan global saat ini, ranah minang semakin tersudutkan dengan tingkah dan pola prilaku generasinya yg tidak lagi mengindahkan kesadaran akan nilai-nilai "adat basandi syarak, syarak basandi khitabullah" untuk membangun generasi minangkabau yang cerdas dan unggul, serta bermanfaat dalam kehidupan lintas generasi dimasa yang akan datang. Sehingga kita dapat pastikan kelak ranah minang dan islam merupakan contoh negeri yang penuh dengan nilai-nilai islam dan tokoh agama, nasional yang RELIGIUS DAN GENIUS. KARNA "KERELIGIUSAN" UMAT AKAN BISA TERPERTAHANKAN DAN TERPELIHARA SECARA TURUN TEMURUN DENGAN "KEGENIUSAN" DALAM MENYAMPAIKANNYA (MENDAKWAHKANNYA).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tri Suryadi, S.E (Wali Feri) Pemimpin Cerdas Yang Lahir Dari Akar Rumput (Grass Root)

Tri Suryadi, S.E yang akrab disebut “Wali Feri” merupakan sosok yang saat ini menjadi buah bibir hampir disemua lapisan masyarakat Padang Pariaman, ketokohan dan sosok beliau dianggap cocok dalam memimpin daerah yang dijuluki "Piaman Laweh" itu kedepan. Kecerdasan, Kesantunan dan Karakter yang kuat dalam diri beliau, membuat dia mudah menyatu dan diterima dalam semua kalangan serta lapisan masyarakat. Tri Suryadi, S.E merupakan tokoh dan seorang politisi muda yang cerdas, kritis, dan berkararkter kuat. Kecerdasan dan karakter beliau yang khas ditengah-tengah masyarakat bukanlah terlahir secara “instan” begitu saja dan semua itu juga diakui oleh kawan dan "lawan" politiknya dipadang pariaman, karna sebelum seperti sekarang ini sosok seorang Wali Feri memanglah benar-bernar terlahir dari akar rumput (grass root). Wali Feri saat ini juga aktif sebagai Mahasiswa Magister Sosial Politik Unand,  beliau sempat merantau kenegeri orang sebelum memutuskan pulang kam