Langsung ke konten utama

TONTONAN MENJADI TUNTUNAN

Harapan Yang Tak Pernah Padam..!
#AM


Cinta Orang Tua Sepanjang Masa..!
#AM


Kerja Cerdas Vs Kerja Keras (High Order Thinking)..!
#AM


Paradigma Yang Tepat Awal Dari Mimpi (High Order Thinking)..!
#AM



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tri Suryadi, S.E (Wali Feri) Pemimpin Cerdas Yang Lahir Dari Akar Rumput (Grass Root)

Tri Suryadi, S.E yang akrab disebut “Wali Feri” merupakan sosok yang saat ini menjadi buah bibir hampir disemua lapisan masyarakat Padang Pariaman, ketokohan dan sosok beliau dianggap cocok dalam memimpin daerah yang dijuluki "Piaman Laweh" itu kedepan. Kecerdasan, Kesantunan dan Karakter yang kuat dalam diri beliau, membuat dia mudah menyatu dan diterima dalam semua kalangan serta lapisan masyarakat. Tri Suryadi, S.E merupakan tokoh dan seorang politisi muda yang cerdas, kritis, dan berkararkter kuat. Kecerdasan dan karakter beliau yang khas ditengah-tengah masyarakat bukanlah terlahir secara “instan” begitu saja dan semua itu juga diakui oleh kawan dan "lawan" politiknya dipadang pariaman, karna sebelum seperti sekarang ini sosok seorang Wali Feri memanglah benar-bernar terlahir dari akar rumput (grass root). Wali Feri saat ini juga aktif sebagai Mahasiswa Magister Sosial Politik Unand,  beliau sempat merantau kenegeri orang sebelum memutuskan pulang kam

"Minang" Pai, Tingga "Kabau" (isu kontemporer peradapan minang dan islam)

Oleh: AznilM Adat basandi syarak, syarak basandi khitabulah (Adat Bersendi Syarak,Syarak Bersendi Kitabullah), merupakan kerangka filosofis orang Minangkabau yang menjadikan islam sebagai landasan utama dalam kehidupan sosial dan kelembagaan masyarakat minangkabau selama ini. Namun nilai-nilai dan filosofi itu sendiri sudah mulai tergerus dan terkiris oleh sebagian oknum  pemuka adat/pemerintahan yang tidak menjadikan lagi "surau (mesjid)" sebagai lembaga tertinggi dalam mempertahankan peradaban minang dan islam dimasa yang akan datang. Banyak kita temukan masjid yang kosong (kecuali Jum'at) di daerah tertentu, bahkan azan pun tidak ada. dan juga banyak kita temukan oknum pemuka adat/pemerintahan, serta generasi muda yang tidak menunjukan karakter positif dan jauh dari syariat agama. Miris memang..! Mereka berbicara adat hanya dalam tatanan "bajenjang naiak, batanggo turun" (dalam sebuah organisasi yg sifatnya struktural atau hanya cara adat/perkawi